Jumat, 14 Januari 2011

Cerita Panas Dengan Teman Kantor

Teman tapi mesra bisa mengarah ke ranjang, karena terlalu mesra jadi birahi.

Di kantor itu aku baru diterima sebagai pegawai tetap, sebagaimana biasanya proses beradaptasi dan berkenalan dengan pegawai yang lainnya, ada salah satu pegawai wanita yang tadinya sih biasa-biasa saja, tidak menarik perhatianku namanya Riri (bukan nama sebenarnya) dalam perjalanan waktu kami sedikit akrab karena kebetulan dia duduk di samping meja kerjaku, dari ceritanya ternyata dia hanya part time karena di rumah tidak ada kerjaan, lagi pula dia baru datang ke Jakarta ikut suami, tubuhnya kecil mungil putih agak sintal aku taksir umurnya baru tiga puluhan lebih dikit, dia selalu memperhatikan setiap gerakku dan suka curi pandang, kalau aku tatap dia tersenyum sedikit menggoda, karena itu aku coba berani bercanda mulai dari yang ringan sampai nyerempet-nyerempet porno,dia selalu menanggapi, suatu saat aku bilang, "Ri, pergelangan kakimu seksi lho, coba aku pegang boleh nggak".
Dia bilang, "Boleh, kenapa gitu".
Aku lingkarkan jari tanganku dan kuukur, ternyata jempol dan jari tengahku bisa ketemu dan di belakang mata kakinya ada lekukan yang tegas. "Wah, gila ini perempuan pasti suaminya beruntung". Aku memang pernah dapat info bahwa ciri wanita yang demikian, istilah dengan teman temanku pokoknya tidak habis tiga ribu deh, (saking enaknya) hal ini yang bikin aku ingin mencoba kalau bisa.

Kesempatan itu datang waktu dia bilang dia mau mengundurkan diri, aku tawarkan, "kita rayakan perpisahan dengan jalan berdua mau nggak". Eh, ternyata ia bersedia, lalu sepulang kantor kuajak dia nonton bioskop, aku pilih cerita film yang sepi penontonnya dan memilih tempat strategis,singkat cerita aku cuma sempat nonton seperempat cerita, karena kuberanikan pipiku kusentuhkan ke pipinya yang akhirnya berlabuh di bibirnya, terasa bergetar bibirnya yang tipis dan lembut itu.

Tanganku mulai membelai dan dia diam saja aku tahu dia menahan nafas ketika tanganku mulai mengunjungi sudut cita-cita laki-laki, semula pahanya bertahan namun renggang juga, lalu jemariku menerobos dari celah celana dalamnya, semula cuma lembab tapi sedikit sentuhan di titik celah bibir kemaluannya terasa licin dan segera membasahi permukaan dari bawah sampaihingga ke atas, kutekan sambil kugesek clitorisnya. Wow, kini clitorisnya mulai mengeras.
"Pulang yuk", bisiknya, aku setuju.
"Pulang ke mana?", pancingku.
"Ke motel,yuk", katanya.


Amboi hatiku deg-degan badanku agak demam karena membayangkan apa yang akan terjadi.
"Kamu nakal ya", sambil mencubit burungku, aku tak bisa mengelak karena kedua tanganku memegang stir mobil. Dalam perjalan itu ruitsleting celanaku dibukanya dan dengan sigap dikeluarkannya rudalku, tanpa canggung diselusupkan kepalanya diantara stir dan perutku, dihisap dan dijilatnya.
"Aah, gila kamu", kataku.
"Biar saja, rasakan pembalasanku, balasan yang tadi di bioskop", katanya.

Di motel, dia yang menyerangku.
"Sekarang kamu harus bertanggung jawab, dan harus dituntaskan di sini ya", katanya sambil mendengus bernafsu.
"Tenang, tenang pasti, aku kan juga siap", kataku.
"Ayo buktikan", katanya sambil meremas rudalku yang juga sudah siap launching, kulepas bajunya dan Bra, dan bukit susunya seperti tidak berubah walau tanpa BH kencang tergantung di dadanya dengan puting coklat mengeras, sambil kuhisap kumainkan lidahku berputar, dia merengek seperti anak kecil kegelian, kubuka roknya sekaligus celana dalamnya, kuturunkan ciumanku ke arah pusarnya dan kujilat lagi sekitar pusarnya.

Aku sengaja berhenti di situ walau aku tahu dia ingin lanjut, aku berdiri dan kini ganti dia yang melucuti pakaianku seperti yang kulakukan padanya, dia lakukan padaku tapi dia teruskan dengan menjilat penisku. Wuiih, rasanya, mulutnya kecil, giginya kecil rasanya geli sekali, ini permainan lihai rupanya, akupun tidak mau kalah. Ditariknya tanganku ke ranjang dan rupanya dia sudah ingin dimasuki oleh penisku, tapi tidak aku turuti, aku ajak dia main 69 dulu, kumainkan clitorisnya dengan lidahku, kuputar dan kupijat bagian sisi clitorisnya yang basah dan mengeras.

Tiba-tiba dia merenggang dan mengerang panjang terasa clitorisnya juga mengeras kejang, rupanya dia orgasme duluan tapi dia tidak bilang, Bukit bibir vaginanya kulihat mengembang, sambil kubiarkan dia istirahat untuk orgasmenya yang ke dua kuciumi paha bagian dalamnya, dia hanya bisa bilang, "Maas, maas".

Kini ujung rudalku kuletakan di gerbang vaginanya yang mulai basah lagi, dia menarik pantatku agar segera merasakan batangku yang sudah seperti kayu, kuturuti tapi aku masukan dengan perlahan sekali, aku ingin menikmati perjalanan batang penisku ke dalam lubangnya itu mili demi milimeter sepanjang batangku dan itu aku rasakan sangat licin, lengket pulen dan nikmat sekali, cairan vaginanya tidak banjir tapi agak lengket (inilah rasa vagina perempuan dengan ciri pergelangan kaki kecil dan dekok), begitu perlahan dan Gentle aku masukan batangku sehingga terasa denyutan dinding vaginanya melumat batang penisku, setengah batangku masuk, kuperintahkan dia agar melakukan penarikan otot vagina dan anusnya seperti orang habis selesai berak, dan dia lakukan, Auuuu..., batangku serasa tersedot ke dalam, kutarik cepat batangku dia merengek lagi.
"Maas masukin doong", begitu lagi kulakukan sampai beberapa kali sampai dia menggeram karena nikmatnya, Teknik separoh masuk, tarik kemudian tusuk habis ini kulakukan berulang sampai dia bilang, "Ampuuuun Maas", dan pada saat kubenam habis batang penisku dan aku goyang angka 8, kurasa kepala penisku menyentuh mulut rahimnya dan dia muncratkan orgasme yang ke-2, shhah kepala penisku diguyurnya geli ngilu jadi satu, akupun tak tahan lagi dan, "Ssshaah..., sreeeett..., sreeeet". Pantatku dikepitnya keras-keras seperti tidak mau dilepaskan, kami lemas dan berkeringat,dia bisikan ketelingaku, "Maas Kamu hebat kayak superman".

Pagi hari di kantor aku datang lebih dahulu, tidak lama kemudian dia baru muncul sambil tersenyum malu penuh arti, pada kesempatan jam istirahat makan siang dia curi bisik padaku, "Mas, aku nggak jadi mengundurkan diri", sambil tersenyum nakal.
"Lho, lalu", kataku.
"Besok kita nggak usah nonton, tapi langsung ke tempat nikmat..., aku kangen Maas", sambil berlalu. "Besok ya Mas".
Aku bilang, "Ya..., ya..., yaa...". Sampai disini dulu cerita panas kami.

Cerita Panas Dengan Tukang Pijat

Ini cerita panas yang panjang banget, butuh kesabaran untuk membacanya agar lebih terasa asiknya...

Kurasa hampir semua orang pasti pernah merasakan dipijat, apa lagi para
laki-laki hidung belang seperti sebagian besar pembaca surgadunia.com.
Kurasa sebagian besar dari mereka pasti punya langganan pemijat di
panti-panti pijat yang menjamur di mana-mana.

Itulah enaknya jadi kaum laki-laki, ibaratnya seperti iklan minuman
ringan, bisa di mana saja, kapan saja dan dengan siapa saja. Ini berbeda
sekali dengan kaumku, kalau badan pegal harus susah payah cari mbok
pemijat yang belum tentu ada di setiap tempat, apa lagi di kota besar
seperti Surabaya ini.

Biasanya kalau badanku terasa pegal-pegal, kuminta bantuan adikku untuk
memijatnya. Kadang kami bergantian saling pijat. Tetapi hari ini rumahku
sedang kosong. Adikku masih kuliah sedangkan orang tuaku belum pulang dari
tugas rutinnya mencari nafkah.

Hari ini aku agak sedikit kurang enak badan. Terasa sekali badanku
pegal-pegal, namun di rumah sedang tidak ada siapa-siapa. Kucoba bertanya
kepada tetangga kanan kiri barangkali ada yang tahu kalau-kalau ada
tetangga sekitar yang bisa memijat. Sebenarnya aku tahu bahwa di ujung
gang sana ada seorang tukang pijat yang terkenal di sekitar rumahku, tapi
laki-laki, namanya Pak Mat. Tidak bisa kubayangkan bahwa tubuh molekku ini
bakal dipijat oleh seorang tukang pijat laki-laki, bisa-bisa yang dipijat
nanti hanya di daerah-daerah tertentu saja.

Akhirnya aku dapatkan juga seorang tukang pijat wanita. Namanya Mbak Tun
yang rumahnya juga tidak begitu jauh dari rumahku. Kucoba untuk mendatangi
rumah Mbak Tun yang jaraknya hanya sekitar dua ratus meter dari rumahku.
Kebetulan Mbak Tun ada di rumah dan bersedia datang ke rumah untuk
memijatku. setelah berganti pakaian dan membawa sedikit perlengkapannya,
Mbak Tun mengikutiku pulang.

Mbak Tun usianya masih relatif muda, hanya sedikit lebih tua dariku.
Perkiraanku Mbak Tun saat ini berusia sekitar 35 tahun. Namun di usianya
yang relatif masih muda itu Mbak Tun sudah menjanda. Ia hidup bersama
ibunya, satu-satunya orang tuanya yang masih tersisa.

Mbak Tun sudah 6 tahun bercerai dengan suaminya yang telah kawin lagi
dengan wanita lain karena perkawinannya dengan Mbak Tun tidak dikaruniai
anak. Cerita tentang Mbak Tun ini kuperoleh dari Mbak Tun sendiri saat
memijat tubuhku. Sambil memijat Mbak Tun bertutur tentang kehidupannya
padaku.

Walau tinggal di Surabaya, Mbak Tun tetap seperti layaknya orang udik,
pengalamannya masih sedikit sekali soal dunia modern, namun untuk urusan
sex sepertinya Mbak Tun punya cerita tersendiri. Semuanya akan kukisahkan
pada ceritaku kali ini.

Sesampai di rumahku, Mbak Tun kuajak langsung masuk ke kamarku yang sejuk
ber-AC. Suhu udara di luar sana bukan main panasnya, beberapa bulan
terakhir ini kota Surabaya memang sedang dilanda cuaca panas yang luar
biasa, konon panasnya mencapai 37 derajat celcius.

Kubuka kancing hemku dan kutanggalkan hingga bagian atas tubuhku yang
mulus terpampang dengan jelas sekali. Payudaraku tampak segar dan ranum
dengan ujung puting susuku yang bersih berwarna merah muda sedikit
kecoklatan. Rok miniku juga kutanggalkan.

Kini tubuhku sudah hampir telanjang bulat, hanya tersisa CD yang
kukenakan. Mata Mbak Tun tampak terkagum-kagum pada bentuk tubuhku yang
ramping dan sexy, terlebih saat melihat bentuk CD-ku yang mini itu. Aku
saat itu memakai G String berenda yang ukuran rendanya tak lebih dari
seukuran satu jari melingkari pinggangku, selebihnya sepotong rendah yang
tersambung di belakang pinggangku, turun ke bawah melewati belahan
pantatku, melingkari selangkanganku hingga ke depan. Tepat di bagian
vaginaku, terdapat secarik kain berbentuk hati kecil yang keberadaannya
hanya mampu menutupi bagian depan liang vaginaku.

Lalu aku tengkurap di tempat tidur dengan hanya memakan CD. Mbak Tun mulai
memijat telapak kaki, mata kaki, betis, naik lagi ke pahaku. Awalnya aku
biasa-biasa saja, pijatan tangannya juga terasa pas menurutku, tidak
terlalu lemah dan juga tidak terlalu keras yang dapat menyebabkan terasa
lebih sakit setelah dipijat. Menurutku, cara memijat Mbak Tun cukup baik.
Setelah memijat kaki kanan, kini Mbak Tun berpindah memijat kaki kiriku,
urutannya seperti tadi. Kini giliran pahaku bagian atas yang dipijat juga
kedua belahan pantatku.

"Mbak! CD-nya kok modelnya lucu ya?" tanya Mbak Tun lugu mengomentari
bentuk CD-ku.
"Emangnya kenapa Mbak Tun?" tanyaku padanya.
"Oh enggak Mbak! Kalau dipakai kok seperti tidak pakai CD aja ya? Bokong
(pantat) Mbak tetap kelihatan, dan bagian depannya, jembut (bulu kemaluan)
Mbak juga kelihatan, Hii.. Hii.. Hii..! Kalau aku sih tidak berani pakai
CD yang model begitu", oceh Mbak Tun masih mengomentari bentuk CD yang
kupakai saat itu.

Sambil mengngoceh dan bercerita, tangan Mbak Tun tetap memijat pahaku.
Yang kini dapat giliran adalah pahaku bagian atas, tepatnya di daerah
pangkal paha dan belahan pantatku. Aku sengaja tidak menjawab ocehannya
karena aku ingin menikmati pijatannya. Sambil sedikit tiduran, mataku
kupejamkan saat dipijat Mbak Tun.

Letak kedua kakiku dibentangkan terpisah agak lebar sehingga posisi pahaku
terbuka. Mbak Tun memijat bagian dalam pahaku yang bagian atas dekat
selangkanganku hingga aku merasakan sedikit geli, tapi enak sekali. Selain
pegalku di bagian kaki dan paha mulai sedikit berkurang, aku juga mulai
merasakan horny, apa lagi saat jari-jari Mbak Tun memijat bagian pangkal
pahaku. Jarinya sempat menyentuh gundukan vaginaku hingga rasanya ujung
CD-ku mulai lembab. Untungnya Mbak Tun sudah mulai pindah posisi memijat
punggungku, naik ke leher dan berakhir di kepalaku.

Selesai memijat bagian belakang tubuhku, Mbak Tun mengambil body lotion
dan dioleskannya ke kaki dan pahaku. Rasanya sedikit dingin saat mengenai
kulitku. Kalau tadi memijat, kini Mbak Tun ganti mengurut tubuhku mulai
dari telapak kaki, betis hingga pahaku. Kembali saat mulai mengurut pahaku
bagian atas aku merasa geli, terlebih saat paha bagian dalamku yang diurut
olehnya.

"Mbak! CD-nya dilepas aja ya, toh percuma pakai CD cuma sepotong begitu,
lagian kita kan sama-sama wanita dan tidak ada orang lain di kamar ini,
soalnya nanti kena hand body nyucinya susah", pinta Mbak Tun padaku.

Tanpa menjawab, kumiringkan sedikit tubuhku sambil sedikit membungkuk.
Kubuka CD-ku dan kulepas dengan bantuan ujung kakiku. Kini aku telah
telanjang bulat tanpa sehelai benang pun menutupi tubuhku. Posisiku
kembali tengkurap menunggu tangan Mbak Tun kembali mengurut tubuhku.

Mbak Tun kembali ke tugasnya mengurut bagian bawah tubuhku yang sudah
dilumuri body lotion tadi. Jarinya kembali bersarang di pangkal pahaku
bagian dalam, sambil sekali-sekali mengurut kedua gundukan pantatku. Aku
tidak hanya merasakan pegalku mulai berkurang, namun aku juga merasakan
seperti ada suatu rangsangan tersendiri menyerang tubuhku bagian bawah.

Mulutku menggigit bantal yang kupakai untuk menopang daguku saat tengkurap
karena menahan rasa geli di selangkanganku, manakala jari tangan Mbak Tun
menyentuh bibir vaginaku. Terkada sentuhannya masuk lebih dalam lagi
hingga menyentuh celah belahan bibir vaginaku.

Terus terang liang vaginaku mulai bawah hingga cairan bening tak
terbendung mulai membasahi liang dan dinding dalam vaginaku. Saat mengurut
gundukan pantatku, seakan dengan sengaja jari Mbak Tun disentuhkannya ke
vaginaku kembali hingga ujung jarinya sempat menyenggol ujung klitorisku.

Aku jadi tersiksa sekali karena menahan hasrat birahi yang timbul akibat
sentuhan tangan dan jari Mbak Tun saat memijat dan mengurut bagian bawah
tubuhku. Untungnya urutan Mbak Tun segera pindah ke punggungku, terus naik
ke leher dan kembali berakhir di kepalaku.

Kalau di bagian atas tubuhku, aku masih tidak merasakan suatu rangsangan
seperti tadi. Namun rupanya setelah selesai memijat kepalaku, Mbak Tun
kembali memijat dan mengurut kedua bongkahan pantatku, yang tentunya
pangkal pahaku kembali menjadi sasarannya pula.

Aku tak kuasa menolak, karena selain kupikir Mbak Tun toh juga seorang
wanita, dan juga normal karena pernah bersuami walau sudah lama bercerai.
Aku toh akhirnya juga menikmati semua sentuhan tidak disengaja maupun
mungkin disengaja saat jari-jari tangannya mengusap bagian luar vaginaku.
Sampai akhirnya aku benar-benar tidak tahan lagi.

"Sudah! Cukup! Terima kasih ya Mbak", ujarku akhirnya.
"Kok sudah toh Mbak?", Tanya Mbak Tun padaku.
"Bagian depannya belum diurut lho! Ayo telentang Mbak, kuurut sebentar
perutnya supaya ususnya tidak turun", tambah Mbak Tun dengan sedikit
memerintah.

Herannya aku menurut juga. Dan lalu aku pun telentang di hadapan Mbak Tun.
Mbak Tun mulai kembali mengolesi body lotion ke bagian dada dan perutku.
Mbak Tun langsung mengelus bagian atas dadaku dekat leher sedang jarinya
mengurut ke bawah ke arah payudaraku. Kemudian area sekitar payudaraku
juga diurut lembut mirip elusan. Aku yang sudah horny sejak tadi jadi
lebih blingsatan lagi hingga akhirnya aku tidak tahan untuk tidah
mengaduh.

"Aduuh! Geli Mbak!" protesku, tapi Mbak Tun diam saja sambil terus
mengurut pinggiran payudaraku.

Kemudian perutku diurut dari setiap penjuru mengarah ke pusar. Kini
giliran pahaku diurut oleh Mbak Tun. Cara mengurutnya naik ke atas menuju
pangkal paha, letak kakiku dipisahkan agak lebar sehingga posisiku lebih
terkangkang lagi. Mbak Tun terus mengurut pahaku. Saat mengurut bagian
dalam pahaku, aku menggeliat tak karuan.

Kemudian Mbak Tun mengurut mulai tepat di atas vagina menuju pusarku.
Katanya ini adalah untuk menaikkan usus dalam perutku agar supaya tidak
turun ke bawah. Aku diam saja tidak mampu mengeluarkan sepatah kata pun,
terus terang pijatannya memang enak hingga pegal yang ada di tubuhku sedah
tidak terasa lagi. Namun selain itu aku juga mendapatkan rangsangan
seksual dari cara Mbak Tun mengurutku.

"Sudah, sekarang yang terakhir" kata Mbak Tun sambil membuka lebar pahaku.


Mbak Tun berpindah posisi duduknya. Kini dia berjongkok tepat di hadapan
selangkanganku yang terkangkang lebar. Kedua tangannya secara bersamaan
mengurut kedua pahaku, dari arah lutut menuju selangkangan hingga aku jadi
menggeliat tidak karuan menahan geli.

Kemudian kedua ibu jarinya mengurut-urut celah lipatan selangkangan dekat
vaginaku dengan cara mengurutnya dari bawah ke atas terus berulang-ulang.
Bibir vaginaku menjadi saling gesek karenanya hingga rangsangan dahsyat
melanda bagian bawah tubuhku dan akhirnya aku tak kuasa lagi mengendalikan
nafsu birahiku sendiri hingga tanpa perlu merasa malu lagi pada Mbak Tun,
jariku kuarahkan ke klitorisku dan terus kugosok-gosokkan sambil
mengangkat dan menggoyang-goyang pantatku.

Aku akhirnya orgasme di hadapan Mbak Tun. Persetan kalau mau dia tertawa,
bathinku. Namun ternyata Mbak Tun tetap cuek saja sampai aku selesai
melepaskan orgasme. Lalu kubayar ongkos Mbak Tun memijatku dan kuminta dia
untuk pulang sendiri.

Sekian dulu.

Hubungan Panas dengan kakak

Cerita panas kali ini bercerita tentang seks dengan kakak. Nama sebut saja namaku Andi. Umurku 21 tahun dan masih kuliah. Aku anak kedua setelah kakakku. Kami hanya dua bersaudara.Kakakku berumur 23 tahun dan baru wisuda.Aku memanggilnya mbak lulu.Kakakku memang cantik,tubuhnya putih mulus,dadanya gede dan pantatnya yang montok. Tingginya 171cm dan berat 54kg. Sangat seksi sekali,sehingga banyak cowok yang naksir termasuk aku sendiri. Aku punya kebiasaan onani setiap hari,bahkan bisa lebih lima kali sehari. Dan sering hayalanku tertuju pada mbak lulu. Aku sering pura-pura kekamarnya dengan maksud mengintipnya.

Suatu siang, aku melihatnya sedang berbaring di ruang tamu dengan hanya memakai rok pendek dan baju ketat. Kuperhatikan ternyata dia tidur. Mataku tertuju pada pahanya yang mulus. Nafsuku langsung naik,sambil menelan ludah aku berjongkok mendekatinya dan meraba paha mulusnya.Kuangkat roknya keatas dan kulihat cdnya yang menutupi seonggok daging tebal. Nafsuku makin menjadi-jadi.Kuturunkan cdnya pelan-pelan sampai paha,kuraba vaginanya yang tebal ku remas dengan pelan karena takut mbak lulu bangun. nafas ku mskin cepat menahan nafsu yang semakin naik. vagina mbak lulu terasa hangat dan lembab.

Aku terus menggosokan jari ku pada belahan vagina mbak lulu yang makin agak lembab. Namun dengan semua yang kulakukan pada vanigina mbak lulu, mbak lulu masih tetap saja tidur terpejam. Aku penasaran dan akhirnya aku mulai berani menjilatinya. Anehnya mbak lulu tetap tertidur.Kujilati vaginanya sampai basah dan kugesekkan penisku diantara paha mulusnya, akh nikmatnya saat kepala penis ku bersentuhan dengan paha mulus mbak lulu, geli... sampai menyemburkan sperma yang mengenai cdnya. Lalu kubersihkan dan kupasangkan lagi cdnya pelan-pelan. Dikamar aku terus terbayang,karena ini pengalaman pertamaku dan akan kulakukan lagi.

Malamnya pukul 1 dini hari,aku masuk kekamar mbak lulu dan ingin mengulangi pengalaman siang tadi.Kulihat dia tidur menggunakan kimono.Kudekati dan kubuka pelan-pelan tali kimononya.Wow...ternyata mbak lulu bugil tanpa benang sehelai pun,hanya terbalut kimono.Kubuka kimononya dan terlihat payudaranya yang gede (kira-kira 36B) dan montok. Kuremas dan kujilati putingnya yang merah. Kudengar mbak lulu mendesah tetapi matanya tetap terpejam. Kulanjutkan aktifitasku kearah vaginanya. Kujilati daging kecil (klitoris) diatasnya sampai puas dan kurasakan kepalaku dijepit serta lidahku merasakan cairan hangat. Kuhentikan jilatanku, sambil kuperhatikan paha mbak lulu yang merapat seperti sedang menahan pipis. Kuperhatikan matanya yang terpejam tetapi nafasnya cepat. Kubuka lebar selangkanganya dan kugesekkan penisku dibibir vaginanya.Kuselesaikan dengan semburan sperma diatas perutnya. Sebenarnya aku pengen merasakan gesekan dan cengkeraman otot vaginanya,tetapi aku takut dia bangun.Lagi pula dia kakak kandungku sendiri. Kubersihkan bekas spermaku dan kupakaikan lagi kimononya,lalu aku pergi tidur.

Besoknya aku tidak mencobanya lagi karena aku takut ketauan. Jadi aku cuma onani sambil berkhayal. Sampai suatu malam,hujan turun sangat lebat sekali. Aku tidak ada kegiatan, jadi aku berencana nonton bf dikamarku.Lagi asik-asiknya nonton, tiba-tiba pintu kamarku diketuk.Aku langsung mematikan tv dan membuka pintu.Tapi tidak ada orang, melainkan secarik kertas.Kuambil dan kututup pintu kamarku.Disitu tertulis"I KNOW WHAT U DID LAST MONTH", so "DO IT AGAIN". Aku terkejut membacanya, mungkinkah mbak lulu tahu?pikirku. Tapi kenapa dia nyuruh untuk melakukan lagi. Ah... sudahlah yang penting mbak lulu nggak marah dan dia suka.Dengan semangat campur nafsu (habis nonton bf)aku kekamar mbak lulu. Kulihat matanya terpejam dan tubuhnya tertutup selimut.Kudekati dan kutarik selimutnya. Ternyata mbak lulu nggak pake baju (bugil). Kujilat pentilnya yang merah,tiba-iba dia bangun dan memelukku. Aku terkejut dan langsung berdiri. "kenapa, takut"katanya. "kemarin kok berani, ayo... kemari nikmati tubuh mbak" katanya lagi. "bener nih"ujarku.Aku langsung membuka bajuku dan langsung menerkamnya dan melumat bibirnya. Kuremas-remas payudaranya dan kuisap pentilnya. "ssstttt... terus..... ndi.. ssst.." desahnya.

Lima menit kujamah payudaranya dan aku mulai menuju vagina mbak lulu. Aku menelusuri tubuh mbak lulu, kulitnya yg putih mulus dan kencang aku belai mulai payusara nya, terus ke perut nya yang rata, pusar nya. Aku cium pusarnya dan terus ke bawah munuju selangkangan mbak luilu. harum aku cium tubuh mbak lulu. Sementara tangan mbak lulu mulai membalai penis ku yanmg sudah tegang dari tadi, akh nikmatnya.... jari tangan mbak lulu yang lentik dan lembut menggenggam penisku yang berdenyut.

tangan ku mulai meremas vagina mbak lulu yang makin basah. dengan bulu vagina yang tidak terlalu lebat tapi tercukur rapih, aku bisa melihat belahan vagina mbak lulu yang indah. Aku remas lembut dan aku belai vagina mbak lulu. "oohhh..... ndi..... akh....." desah mbak lulu. Aku dekatkan lagi muka ku dengan selangkangan mbak lulu untuk ketuga kalinya, namun kali ini aku tak takut dan waswas seperti sebelumnya. makin dekat vagina mbak lulu dengan wajah ku hingga aroma vagina mbak lulu yang menarangsang makin terasa. Aku kecup lembut vagina mbak lulu, dan mbak lulu langsung mendesah dan mengerang kerika bibir ku bersentuhan dengan permukaan vagina mbak lulu. "akh.... andi...... nikmat... akh....." eerang mbak lulu lagi. Aku yang makin bennafsu langsung mencium dengan buas vagina mbak lulu, Aku jilat dan hisap vagina nya, aku jilati cairan yang membasahi permukaan vagina mbak lulu, aku terus menjilat vaginanya."Oh.... sssttt.. enak.... terus..... ah.. ah..." erangnya.Kujilati terus sampai kurasakan vaginanya menyemburkan cairan hangat dan berdenyut. "ohhhhhh........" terdengar erangan mbak lulu tanda dia orgasme.Aku meremas-remas payudaranya agar nafsunya bangkit lagi.

Kujilati sambil tanganku menggosok vaginanya yang basah. "ayo...masukin aja"bisiknya.Seperti yang sering kulihat di film,kubuka lebar selangkangannya dan kutusukkan penisku keliang surganya.sulit sekali,pelan-pelan dan blessss amblas penisku terbenam dalam vaginanya. "akh..." erangkum panjang. sementara tubuh mbak lulu sedikit tersentak saat penis ku masukke dalam liang surgaanya itu. "eemmmpphh.......aaakkhh....." erang mbak lulu sambil menggigit bibirnya tanda mbak lulu menikmati tusuka pertama penisku ke dalam vagina mbak lulu. Rasanya penisku seperti dijepit kuat sekali.Kugoyang maju mundur(mbak lulu sudah tidak perawan lagi,nggak tahu siapa yang buat).Kulihat mbak lulu mulai menikmati lagi.Kugoyang makin cepat."Ohhh... ohhh.... nggg..... ayo... lagi..... terus.... owww...." jeritnya.

Dengan satu tangan menopang tubuh ku, sambil menggoyang pantaku naik turun, tanganku meremas payudara mbak lulu yang lembut kenyal namun kencang. tak hentinya mbak lulu mendesah dan mengerang saat sodokan demi sodokan penisku
memenbus vagima mbak lulu. bunyi kocokan penisku di vagina mbak lulu menambah suara yang ada di ruangan itu. mbak lulu memejam kan matanya, tanggannya ia naikan ke atas dan memegangin bantal dan meramasnya. tanda mbak lul sangan menikmati pemainan in dengan aku. dengan posisi itu aku dapat melihat tubuh mbak lulu yang indah ramping, seperti sebuah gitar dengan lekuk yang mulus. payudaranya bergerak dan bergoyang seirama dengan sodokan penisku di laing ternikmat yang pernah aku rasakan.

Aku tak tahan hanya meremas payudara nya, sambil terus menggoyang pantat ku aku cium dan lumat lagi payudara mbak lulu dan aku gigit kceil puting nya "aw... akh... ndi.... oooohh......." erangnya agak keras. aku cium bibirnya yng merah. hingga.... "Aku.... mau... keluar.... mbak.... "jeritku. "tahan.... sama-sama..... didalam aja...." katanya lagi. crottt......... crot..... crooottt..... kusemburkan spermaku didalam rahimnya. Kurasakan penisku berdenyut-denyut. 'akkkhhhh........ "erangku panjang.Kurasakan kenikmatannya sampai ubun-ubun.Aku terus menggoyang penisku maju mundur dan kaki mbak lulu mengepit kuat pinggangku. Kurasakan penisku disembur cairan hangat dan kulihat mbak lulu mengejang menahan kenikmatan orgasmenya. "aaaahhhhhh..... "desahnya puas.

Penisku kubiarkan menancap, menikmati otot vaginanya yang berkontraksi meremas-remas penisku.Setelah selesai, aku berbaring disamping mbak lulu sambil meremas-remas payudaranya. "makasih mbak, betul-betul nikmat".kataku. "kamu juga nikmat" katanya sambil tersenyum. Aku pun langsung melumat lagi bibir mbak lulu, kami pun kembali berciuman dengan lembut kali ini layaknya seperti sepasang kekasih.

Malam itu kunikmati lagi tubuh mbak lulu, kali ini aku yang berbaring terlentang dan mbak lulu yang memulai nya. dia mencium bibirku semetara tangan ku meremas kedua payudaranya. penisku yang tadi agak mengecil mulai bangun lagi dan mengeras. tangan mbak lulu kemudian mengocok penis ku, "eemmpppp..... akh.....' erangku merasakan nikmatnya kocakan tangan mbak lulu yang lentik. penisku kembali tetang dan keras seperti tapi setlah di kocok-kocok oleh tangan mbak lulu. melihat itu mbak lulu yang jg seprtinya sudah ga tahan langsund menduduki selagkangannku hingga penisku tertindih tubuhnya.

mbak lulu lalu maju sedikit hingga posisinya dia kira pas, dan dengan di bimbing tanggannya, penisku di arahka ke liang senggamanya lagi. aku rasakan vagina mbk lulu masih basah, dang saat tepat kepala penisku berada di bibir vaginnya, mbak lulu mengangkat tubuhnya dan dengan perlahan kembail turun hingga perlahan juga penisku masuk lagi ke dalam vaginna mbak lulu yang hangat, licin dan nikmat itu. dan karena sudah licin hingga penisku masuk dengan lancar ke dalam vagina mbak lulu hingga blesss masuk seluruh batang penis ku ke dalam vagian bmak lulu, aku terpejam dan mendesah saat jepitan daging licin dan hangat itu menggesek kembaku penis ku. mbak lulu yang sudah naik nafsunya langsung bergerak naik turun hingga mengocok penisku. sebenarnya aku kurang merasa kenikmatan seprti tadi dengan posisi sekarang, namum melihat gerakan dan goyangan mbak lulu yang bersemangat, menunjukan mbak lulu sangat menikmati posisi kali ini. "aakhh...akh.....eemmmhhhh....." desah mbak lulu.

aku biarkan mbak lulu yang menguasai permainan kali ini, dan memang mbak lulu sangat menyukai posisi di atas ini, terbukti dengan goyangan pinggul mbak lulu yang makin liar hingga aku yang tadi agak pasif kembali mualai bergerak. aku remas kedua payudara mbak lulu yang bergerak naik turun, kenyal dan lembut.... aku belai pinggangnnya dan aku elus punggung mulus mbak lulu yang kemudian aku tarik hingga kami berciuman kembali. mbak lulu membungkuk tapi pinggulnya terus pergreak liar, naik turun, berputar hingga penisku yag ada dalam vaginanya semakin terasa terjepit, namum sangat nikmat, aku mulai dengan pelan mengocok naik turun namun aku yag pertama kali merasakan gaya tersebut agak kaku yang membuat mbak lulu tersenyum di antara erangan dan desahan nya.

Aku cium payudaranya, aku remas, aku hisap putingnya dengan gemas dan mbak lulu pun merasa akan orgasme dengan goyangan pinggul yang makin cepat dang gerakan naik turun pantatnya yang bahenol juga erangan, dan desahannya. aku yang makin nafsu juga semakin aktif bergerak, tidak hanya ppinggul, namun tangan ku meremas payudara mbak lulu. hingga..."akh..... akh....eemmmhh..... ndi...... akh... mbak.... mau... keluar... aakh......" desahnya hingga akhirnya tubuh mbka lulu bergetar dan aku rasakan cairan hangat lagi di penisku yang masih ada di dalam vagina mbak lulu, "akh............" desahnya panjang yang kemudian tubuh mbak lulu terkulai dan rebah di atas tubuhku hingga payudara mbak lulu menempel di dada ku.

Aku biarkan beberapa saat dan aku juga menikmati remasan dari otot vagina mbak lulu yang berkontarksi meremnas dan menjepit batang penisku. dan aku yang tidak mau kehilangan momen itu langsug membalikan dan memutar tubuh kali hingga kembali mbak lulu di bawah. sambil aku rasakan pijatan lembut itu aku kocok lagi penisku naik turun hingga tak lama "akh..... mbak..... ndi... mau... keluar..... akh...." desahku dan crott.... crott... crott.... spermaku aku semprotkan lagi di dalam rahimnya. dan aku terkulai di atas tubuh kakakku yang sexy itu.

setalah selesai aku rasakan kenikmatan itu, aku berbaring lg di sebalhnya dan mencium lagi bibir mbak lulu yang hangat dan nikmat. "kamu hebat sayang...." sahut mbak lulu sambil tersenyum. aku kecup lagi bibirnya dan bilanh "mbak.... ini malam yang ga bakal ndi lupain, mbak udah ngasih kenikmatan buat ndi...." kataku dan mbak lulu pun bilang "sama ndi, mbak juga nikmatin banget". akhirnya kami tidur saranjang karena kelelahan dan masih telanjang sambil berpelukan.

pagi hari aku bangun meninggalkan mbak lulu yang masih tidur telanjang dan aku kembali kekamarku dan tertidur dengan pulas. Semenjak itu,kami sering melakukannya kapan saja dengan gaya berbeda-beda.Terkadang kusodok pantatnya yang montok, kusuruh mengisap penisku dan menelan spermanya. Pokoknya aku puas menikmati seks dengan mbak lulu.

Sekian ceritanya, TAMAT